GLOBALISASI merupakan sebuah fenomena yang mampu merubah setiap sistem yang ada dalam kehidupan manusia. Kemudahan yang ada di dalam globalisasi menjadikan perpindahan informasi, teknologi serta manusia menjadi sangat mudah. Kemudahan-kemudahan yang ada dalam globalisasi ini kemudian menjadikan isu-isu yang pada awalnya tidak mendapat perhatian masyarakat luas atau dunia kemudian menjadi salah satu isu yang urgent untuk diselesaikan. Ini juga tidak terlepas dari berkahirnya perang dingin yang kemudian menjadikan keadaan dan keamanan dunia cukup stabil meskipun masih terjadi konflik di beberapa wilayah atau negara. Kecenderungan stabilnya keamanan dunia kemudian menjadikan isu yang pada awalnya hanya berkonsentrasi pada cara memenangkan perang kemudian mulai berpindah pada isu yang low politic seperti isu lingkungan, kesehatan, sumberdaya alam dan lainnya.
Salah satu isu yang paling sering mendapatkan banyak perhatian adalah isu lingkungan terkait perubahn iklim (climate change). Berubahnya iklim dunia kemudian memberikan dampak sendiri bagi setiap negara terutama dunia pada umumnya. Adanya climate change menjadikan iklim dunia tidak dapat diprediksi, yang kemudian akan menimbulkan konflik yang berujung pada terancamnya perdamaian dunia. Keterkaitan antara climate change dengan munculnya konflik memang tidak bisa dilihat secara langsung, melainkan perlu ditelusuri akar dari konflik itu sendiri. Dimana sebagian konflik yang terjadi selalu melibatkan perebutan sumberdaya yang sedikit yang telah menipis akibat adanya climate change, serta ketersediaan lahan yang sudah tidak subur akibat terjadinya degradasi lingkungan. Iklim yang tidak menentu menyebabkan produksi pertanian di setiap negara mengalami masalah yang berimbas pada terjadinya kelangkaan pangan. Hal tersebut tentu menjadi masalah besar bagi negara-negara berkembang terutama negara-negara kecil.
Ketidakpastian akan adanya musim serta kurangnya sumberdaya alam kemudian memunculkan konflik kekerasan dalam negeri tersebut. Disamping itu, perubahan iklim juga mempunyai dampak geopolitis signifikan di seluruh dunia dengan menyumbangkan kemiskinan, degradasi lingkungan dan lebih lanjut melemahkan pemerintah-pemerintah yang rapuh. Sehingga akan mempercepat instabilitas dan konflik yang akan terjadi, lebih lanjut Barneet dalam “Security and Climate Change” mengatakan bahwa “climate changes is a security issue for some nation-states, communities and individuals”. Hal ini tidak hanya perubahan iklim memilki hubungan erat dengan keamanan suatu negara, melainkan juga akan memicu terjadinya migrasi manusia ke negara lain untuk mencari kehidupan yang lebih baik yang akan mampu menunjang kehidupan dan penghidupan mereka. Pada saat ini hal tersebut terlihat semakin nyata ketika disetiap negara terutama negara-negara kecil semakin sulit untuk memnuhi kebutuhan sehari-harinya seperti pangan. Karena tanaman yang menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhannya bergantung pada iklim atau bersifat musiman.
Masalah perubahan iklim tentu tidak bisa dianggap sepele, karena adanya climate change tidak hanya negara miskin saja yang akan merasakan dampak dari perubahan iklim, akan tetapi semua negara-negara dunia. Bayang-bayang akan terjadinya kelangkaan pangan akibat tidak menetunya iklim akan berujung pada terjadinya perlombaan penguasaan sumberdaya oleh negara-negara yang ada dengan menggunakan berbagai cara seperti kekerasan, perang dan lainnya. Sehingga partisipasi dari semua masyarakat dunia untuk sadar akan lingkungan tentu akan mampu mengurangi dampak berkelanjutan dari climate change tersebut. (*)