TUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA ANAK PANTI
SOSIALISASI dan Pnyuluhan di Panti Asuhan Muhammadiyah oleh Dina Kurniawati (dua dari kanan) beserta Tim berpose bersama pengurus panti (tiga dari kanan) dan para anak panti.

TUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA ANAK PANTI

SUMENEP, UNIJA - Fenomena di Indonesia mayoritas lulusan SLTA (61,88%) lebih memilih menjadi karyawan dari pada menjadi wirausaha. Pelatihan kewirausahaan bagi anak panti asuhan ditujukan agar mereka bisa hidup mandiri setelah lepas dari yayasan. Hal ini menjadi perhatian penting oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Wiraraja (Unija). Kini, Kampus Cemara menurunkan timnya ke Panti Asuhan di Desa Pandian itu untuk melakukan pendampingan dan penyuluhan.

Dengan menempati lahan seluas 600 meter persegi yang berasal dari dana wakaf, dan menampung sekitar 50 anak asuh dan 3 orang pengasuh panti. Untuk membiayai kehidupan sehari-hari mereka sangat bergantung kepada donatur yang sifatnya sukarela dan tidak tetap, berdasarkan data tim di lapangan.

Tim yang memberikan sosialisasi dan penyuluhan Dina Kurniawati, SE, MM dan anggotanya  Arief Hidayatullah Khaimany, SE, M. Ak, Ak yang diturunkan oleh pihak kampus khususnya dari FEB Unija.

Menurut Dina, dalam upaya pelaksanaan di Pantia Asuhan Muhammadiyah Desa Pandian.”Kami memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada anak-anak panti (Panti Asuhan Muhammadiyah, baca) untuk menjadi wirausaha muda yang handal,” ujarnya.

"Pelaksana memberikan sosialisasi dan penyuluhan bagaimana menjadi wirausaha yang mandiri yang mampu bersaing pada era globalisasi,” Dengan cara-cara yang efektif dan efisien tapi tepat sasaran dalam mengelola bisnis terutama dalam manajemen sumber manusia yang terampil, katanya.

Pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Sumenep Ahmad Riadi, S.Pd, MH menuturkan, dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan kewirausahaan di tempat itu. “Harapannya biar mereka punya keahlian untuk bisa menjadi pribadi yang mandiri dalam menghadapi tantangan ke depan, dan juga biar mereka bisa menjadi wirusaha muda yang sukses dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi yang lain,” ujarnya.

Riadi mengungkapkan," Anak-anak dituntut untuk memiliki kemadirian finansial saat usia mereka menginjak 18 tahun (lulus SMA)," (humas/mnd/nji)