Sumenep - Dinilai penting, Unija ditunjuk untuk mendirikan Pusat Studi Asean, karena unija dianggap mampu untuk mempersiapkan masyarakat sumenep dalam menghadapi Pasar Bebas Asean 2016, oleh karenanya setelah resmi didirikan Pusat Studi Asean unija akan mempersiapkan beberapa program selain seminar nasional yang segera dilaksanakan.
Dalam menghadapi Pasar Bebas Asean 2016 George Bisay Lekahena Kasubag Pemasyarakatan Ditjen kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, penelitian dan pengkajian terhadap potensi lokal sangat penting bagi intansi pendidikan tinggi, "Dari perguruan tinggi ini yang akan melahirkan konsep untuk pemasaran potensi lokal saat pasar bebas ASEAN itu. Selanjutnya, pemerintah daerah yang harus menindak lanjuti,". Kata Gorge saat ditemui di Unija pada 14/4/2015.
Menurut Gorge, potensi Madura khususnya Kabupaten Sumenep sudah dianggap sederajat dalam bersaing dengan daerah lain untuk menghadapi Pasar Bebas ASEAN, "Kalau SDM-nya sudah banyak yang mumpuni, asal mereka tetap di Madura. Tinggal bagaimana mengemas potensi yang ada,". Tandasnya.
Sebagai contoh, perlunya dilakukan studi lanjut dan penelitian terhadap hasil beberapa Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), sehingga produk lokal yang dihasilkan memiliki nilai jual di Pasar Besar Asean 2016, "Agar bisa di pasarkan di tingkat ASEAN, produk lokal itu harus mempunyai rasa, bentuk dan kualitas yang bersertifikat standar ASEAN. Nah! ini yang perlu kajian dan penelitian dari perguruan tinggi," terangnya.
Untuk tenaga kerja, sambungnya, juga dibutuhkan sertifikat standar ASEAN dan kemampuan bahasa asing menjadi hal utama. "Jadi, agar tidak kalah saing pada pasar bebas ASEAN diterapkan, maka potensi yang kita miliki harus standar ASEAN," tandasnya. (WAIS)