Kembangkan Ilmu Pengetahuan, THP Wujudkan Kemandirian Pangan dan Kesehatan
KEMBANGKAN ILMU: Ketua Panitia Pelaksana Webinar THP FP Unija R. Amilia Destryana, S.T.P., M.P., M.Sc mengikuti kegiatan seminar secara daring.

Kembangkan Ilmu Pengetahuan, THP Wujudkan Kemandirian Pangan dan Kesehatan

SUMENEP, UNIJA - Program Studi Teknologi Hasil Pertania (Prodi THP) Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja (FP Unija) terus melakukan pengembangan keilmuan. Kali ini, Prodi THP mengembangkan potensi senyawa bioaktif tanaman dan optimasi potensi lokal.

Hal itu diketahui dari seminar yang dilakukan secara daring (webinar) pada 4 dan 7 Desember 2021. Webinar pada 4 Desember 2021 bertajuk "Potensi Senyawa Bioaktif Tanaman untuk Pengembangan Pangan Fungsional Bagi Kesehatan" dengan narasumber Prof. Teti Estiasih, S.T.P., M.P guru besar Universitas Brawijaya, Malang.

Senyawa bioaktif berpotensi dalam produk pangan yang memiliki fungsi biologis bagi kesehatan. Produk pangan dengan tambahan senyawa bioaktif dapat menjadi produk suplemen pangan, baik pangan yang difortifikasi dan pangan berkhasiat obat.

Dekan FP Unija Ribut Santosa, S.P., M.P menjelaskan, informasi produk pangan dengan klaim kesehatan harus jelas, baik itu mengandung, kaya, ataupun tinggi senyawa bioaktif, sesuai dengan aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang berlaku.

Selain itu, tantangan dalam dunia pangan masih perlu diperhatikan, terkait efikasi senyawa bioaktif, metode pengolahan yang sesuai, dan metode ekstraksi senyawa bioaktif itu sendiri.

"Pada webinar ini kami harap mendapatkan banyak informasi-informasi baru yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu tentang bagaimana memaksimalkan potensi lokal untuk kemandirian pangan dan menjaga stabilitas pangan yang berkaitan erat dengan kesehatan," kata Ribut.

Pada kesempatan berikutnya, Prodi THP kembali menggelar Webinar bertemakan "Optimasi Potensi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Kesehatan Selama Masa Pandemi Covid-19". Narasumber yang mengisi acara tersebut yaitu Prof. Dr Yuli Witono, S.T.P., M.P, guru besar Universitas Jember (Univ. Jember).

Pada webinar kali ini menjelaskan mengenai potensi pangan lokal yang perlu diperhatikan dalam upaya diversifikasi produk pangan yang memiliki nutrisi yang tinggi, utamanya potensi pangan lokal daerah pesisir seperti Sumenep, dengan kekayaan sumber daya laut dan perikanan yang dapat menghasilkan produk pangan berupa smart flavoring yaitu asam glutamat yang memiliki rasa gurih.

Teknologi pengolahan yang tepat dengan sumber daya yang melimpah menjadi salah satu cara untuk inovasi produk pangan yang bernilai ekonomis dan gizi tinggi. Salah satu teknologi pengolahan yang sesuai dengan kondisi ini adalah teknologi enzim dengan bahan baku ikan laut dan ikan tawar yang potensial di daerah Sumenep dan kepulauannya.

Smart flavor enzimatis bersumber bahan lokal Indonesia diharapkan menjadi salah satu bentuk kemandirian dan ketahanan pangan di era new normal. "Seperti kita ketahui, selama masa pandemi Covid-19 ini banyak penyesuaian yang dilakukan untuk tetap menjaga kondisi kesehatan dan imunitas kita agar tidak mudah terserang Covid-19," kata Ketua Panitia Pelaksana Webinar R. Amilia Destryana, S.T.P., M.P., M.Sc. (humas)