ABAD ke-21 adalah abad kemajuan teknologi di segala bidang, tentunya harus di dukung oleh sumber daya manusia yang berkarakter dan kompeten di bidangnya. Kemajuan teknologi tersebut akan sia-sia, bahkan tidak sesuai dengan yang diharapkan ketika sumber daya manusia tidak memiliki karakter dan kompetensinya.
Untuk membangun sumber daya manusia yang handal tentunya diperlukan pendidikan, baik ditempuh dalam pendidikan formal dan non formal. Universitas Wiraraja merupakan salah satu pendidikan jalur formal yang berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkarakter dan kompeten di bidangnya.
Marilah kita tengok sejarah Arya Wiraraja yang merupakan Adipati Sumenep pada abad ke-13. Dia merupakan seorang cendekia dan kepercayaan Raja Kertanegara, penguasa Singhasari. Walau jauh di Madura, namun keluarga keraton Singhasari banyak yang diam-diam tetap datang ke Sumenep, berguru kepada Arya Wiraraja yang cakap.
Selain itu, Banyak Wide (nama lain Arya Wiraraja) berhasil mendidik keponakannya menjadi Raja Majapahit, termasuk juga berhasil mendidik anak-anaknya menjadi orang-orang hebat di lingkungan Kerajaan Majapahit, yaitu Ranggalawe, Nambi, Peteng, Wirondaya, dan Wirot.
Keberhasilan Arya Wiraraja menjadi guru dan mendidik anak-anaknya, tidak bisa terpisahkan dengan pendidikan karakter yang harus ditanamkan sejak dini dan harus di implimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ada satu karakter yang sampai saat ini dapat kita temui di Sumenep, yaitu disiplin yang diajarkan secara turun-temurun.
Dengan semangat juang Arya Wiraraja dan semangat kebangsaan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Wiraraja selalu menanamkan karakter disiplin, berdasarkan budaya Sumenep. Karakter itu merupakan salah satu karakter (dari 18 karakter) yang harus diterapkan juga di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah.
Pengertian disiplin menurut kebudayaan Sumenep memiliki banyak makna. Disiplin bukan hanya tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Namun di siplin juga bermakna, jujur, kerja keras, tanggung jawab dan religius.
Mahasiswa FKIP Universitas Wiraraja selama mengembangkan kompetensinya di tuntut untuk disiplin. Mahasiswa harus mengumpulkan tugas tepat waktu (disiplin), disiplin menyusun sebaik-baiknya tugas (kerja keras), disiplin dalam perkataan (jujur) saat menyampaikan dan atau mempresentasikan tugas, dan disiplin menjawab (tanggung jawab) semua pertanyaan yang ditanyakan oleh dosen.
Seperti yang disampaikan Ketua Umum Yayasan Arya Wiraraja Drs. H. Kurniadi Widjaja, M.Si, disiplin bukan hanya dalam kelas, namun disiplin juga dilakukan saat salat (religius). Semua jadwal perkuliahan dilakukan di luar dari waktu salat lima waktu sehingga warga Kampus Cemara khususnya dapat melaksanakan salat tepat waktu.
Diharapkan dengan menanamkan karakter disiplin, yang merupakan budaya Sumenep, FKIP Universitas Wiraraja akan melahirkan para guru/pendidik yang membudayakan karakter, memberi contoh/teladan, dan akan menjadi landasan yang kuat untuk membangun sumberdaya manusia di Sumenep, di Indonesia, bahkan di manca negara.(*)