Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi Universitas Wiraraja Sumenep, Madura, melaksanakan studi exchange ke Kalurahan Sambirejo, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari implementasi konsep smart village di salah satu desa yang dianggap sukses dalam menerapkan digitalisasi layanan publik dan pengembangan potensi wisata, terutama Tebing Breksi.
Kunjungan tersebut didampingi langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Wiraraja, Cholilul Cahyati, S.T., M.T., bersama Ketua Program Studi Informatika, Arda Gusema Susilowati, M.Kom. Dalam sambutannya, Cholilul menyampaikan harapan agar kunjungan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi di daerah asal mereka, khususnya di Sumenep.
“Melalui kunjungan ini, mahasiswa diharapkan dapat belajar banyak hal, termasuk digitalisasi layanan publik yang diterapkan di Sambirejo. Semoga ini memantik ide-ide luar biasa untuk memetakan dan mengembangkan potensi di lingkungan masing-masing,” ujar Cholilul.
Digitalisasi Sambirejo: Transparansi dan Inovasi
Sekretaris Desa Sambirejo, Mujimin, S.Sos., menjelaskan bahwa Sambirejo telah mengembangkan berbagai layanan digital yang berdampak signifikan pada kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah program Simpel Desa yang diinisiasi oleh Telkomsel, yang tidak hanya melayani administrasi desa, tetapi juga mendukung pasar digital dengan menggandeng BUMDes.
“Target kami adalah menjangkau 1.000 warga dari total 6.000 penduduk melalui layanan digital ini. Bahkan buku tamu untuk masyarakat kini terdokumentasi secara digital, mulai dari jumlah pengunjung hingga keperluan mereka,” ungkap Mujimin.
Digitalisasi ini, lanjut Mujimin, bertujuan untuk meningkatkan transparansi dalam pemerintahan desa. Dengan bantuan aplikasi digital, warga dapat memantau informasi, program pembangunan, hingga perencanaan dan pelaksanaan anggaran desa.
Namun, ia menegaskan bahwa transformasi digital bukanlah pengganti komunikasi sosial secara langsung. “Piranti digital hanya alat untuk mempermudah komunikasi. Kami tetap menjaga aspek sosial dan interaksi di masyarakat,” tambahnya.
Kunjungan ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa Universitas Wiraraja mengenai implementasi teknologi di tingkat desa, khususnya dalam memanfaatkan potensi lokal untuk kesejahteraan masyarakat. Tebing Breksi, salah satu destinasi wisata andalan Sambirejo, juga menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata.
Diharapkan, pengalaman ini akan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa untuk menerapkan konsep serupa di Sumenep, yang memiliki banyak potensi alam dan budaya yang belum tergarap secara maksimal.