Pendidikan sejatinya merupakan hakikat revolusi mental, melalui pendidikan dan kebudayaan, revolusi mental dapat dijalankan. Untuk menjawab hal tersebut BEM FKIP Gelar Seminar Nasional Pendidikan Untuk Mewujudkan Generasi Muda Indonesia Hebat Berkarakter, Senin (16/09/2019) Tepatnya di Gedung Graha Wicaksana, Kabupaten Sumenep, Madura.
Acara yang hadiri oleh Rektor Universitas Wiraraja Dr. Sjaifurachman SH., CN., MH., Pembantu Rektor III, Nurdody Zakki SE., M.SM, Dekan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan, Dan Narasumber Dr. Seto Mulyadi, S.Psi, M.Si yakni Ketua Umum LPAI, Arumi Bachsin Ketua PKK JATIM, Wakil Bupati Kabupaten Sumenep Achmad Fauzi, dan Sekitar 950 peserta hadir dalam seminar nasional Mereka terdiri dari dosen, guru, mahasiswa, birokrat pendidikan, dan orang tua.
Sepenggal pesan Ketua BEM FKIP "Harapan besar saya sebagai Ketua BEM FKIP beserta seluruh panitia adalah menyelenggarakan acara yang mampu memberikan dampak yang luar biasa untuk mewujudkan profesionalisme guru dalam mewujudkan generasi muda Indonesia hebat berkarakter, semoga seluruh peserta yang hadir dapat memetik ilmu yang diberikan oleh narasumber" Tegasnya Matlimin Sebagai Ketua BEM FKIP.
"Seminar bertema "Professionalisme Guru Untuk Mewujudkan Generasi Muda Indonesia Hebat Berkarakter, Gaya Kak Seto yang interaktif membawa suasana seminar hidup. Dalam paparannya, pemerhati anak ini kerap menyisipkan lagu-lagu yang sarat dengan pesan moral.
Di hadapan peserta seminar, Kak Seto mengingatkan bahwa pada dasarnya semua anak itu cerdas, Maka dari itu Marilah kita mulai memberi kepercayaan yang tinggi pada anak-anak kita," pesan ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia.
"Peran orang tua sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak, maka dari itu kita sebagai orang tua harus terus memantau perkembangan anak-anak kita, tidak hanya dirumah tapi juga lingkungan anak harus kita perhatikan. Tegasnya. Ketua Pkk Jawa Timur. Dalam penyampaiannya beliau juga menambahkan bahwasannya orang tua adalah pondasi bagi anak di masa yang akan datang.
Dari seminar ini, diharapkan muncul formula sinergitas keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam penguatan pendidikan karakter. (ang/ans)