Angka Stunting Tinggi, Unija Turunkan Tim
TIM Pendamping dan Pencegahan Stunting Unija memberikan pendidikan kesehatan di Desa Legung Barat, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep.

Angka Stunting Tinggi, Unija Turunkan Tim

SUMENEP, UNIJA - Tingginya angka stunting (pertumbuhan buruk pada anak) di Desa Legung Barat, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep menjadi perhatian khusus Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Wiraraja (Unija). Kini, Kampus Cemara menurunkan timnya ke desa di timur laut Kota Sumekar itu untuk melakukan pendampingan dan pencegahan.

Berdasarkan data tim di lapangan, terdapat sebanyak 25 balita (bayi di bawah usia dua tahun) di Desa Legung Barat yang mengalami stunting. Ibu dari puluhan balita tersebut dan kader posyandu setempat langsung mendapat pendampingan dan upaya pencegahan dari tim.

Ketua Pelaksana Pendampingan dan Pencegahan Stunting Unija Eva Nurhidayati , S.S.T., M.Kes mengatakan, beberapa hal yang dilakukan timnya mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga tahap monitoring dan evaluasi.

"Pada tahap persiapan, kami juga sudah melakukan observasi, kerjasama dengan ibu kader dan kepala desa. Termasuk juga persiapan alat, bahan, dan pemateri yang dibutuhkan," katanya, 24 November 2020.

Pada tahap pelaksanaan, tim yang beranggotakan Dian Permatasari, S.S.T., M.Kes dan Dian Ika Puspitasari, S.Kep., Ns., M.Kep itu juga mengenalkan nutrisi yang dibutuhkan oleh perempuan persiapan hamil, bumil (ibu hamil) muda, dan bayi atau balita.

Pengenalan nutrisi tersebut antara lain mengenai pentingnya air susu ibu (ASI Eksklusif), pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI), pemeriksaan sebelum hamil, saat hamil, dan kebutuhan zat besi pada bumil.

Selanjutnya, kata Eva, pihaknya juga melakukan evaluasi dan monitoring terhadap program yang dijalankan, baik dari internal tim maupun pihak kampus yang berwenang. Hal itu dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian. (humas/mnd/nji)